Jakarta - Gayus Tambunan membuka kasus PT Surya Alam Tunggal (SAT) yang kini disidang di PN Jaksel didorong rasa sakit hati. Sakit hati itu karena kenaikan pangkatnya tidak disetujui oleh atasan Gayus, Bambang Heru dan Maruli Tobing. Selain itu, Gayus dimutasi ke bagian yang sepi pekerjaan alias di-nonjob-kan.
"Jadi saya terus terang, saya sakit hati terhadap terdakwa (Maruli) dan Bambang Heru. Selama ini kami dekat. Sejak 2010 saya dimutasi, tidak boleh banding lagi tanpa tahu sebabnya. Sebelumnya saya di banding dan keberatan, lalu saya ke subdit evaluasi, tidak dikasih pekerjaan kembali, di-nonjob-kan," keluh Gayus saat bersaksi untuk Maruli Manurung di PN Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Selasa (14/12/2010).
Gayus kemudian mengungkapkan kekecewaannya kepada mantan atasannya tersebut lebih jauh. Karena sudah kehilangan kesabaran terus dipojokkan posisinya, Gayus kemudian mencari-cari kasus untuk menyeret Maruli dan Bambang Heru ke meja hijau.
"Di BAP, saya dan Pak Humala dijanjikan tidak jadi tersangka (untuk kasus lain). Tapi kenapa menjadi tersangka. Saya diarahkan menjadi tersangka. Karena saya marah dan kebetulan sedang emosi karena dimutasi dan tidak diluluskan kenaikan pangkat, saya mencari kasus yang kira-kira menyangkut Pak Maruli dan Bambang Heru," imbuh Gayus.
Namun, Gayus tidak pernah menyangka akibat emosi sesaat tersebut, kasus PT SAT berekor panjang. Sejumlah nama menjadi terseret kasus ini dan melebar ke jejaring mafia pajak.
"Saya sangat menyesal setelah kesini efeknya sangat besar. Itu karangan saya. Saya sudah menyampaikan permintaan maaf ke Pak Maruli dari awal sidang Pak Maruli," tegas Gayus didepan majelis hakim.
"Jadi saya terus terang, saya sakit hati terhadap terdakwa (Maruli) dan Bambang Heru. Selama ini kami dekat. Sejak 2010 saya dimutasi, tidak boleh banding lagi tanpa tahu sebabnya. Sebelumnya saya di banding dan keberatan, lalu saya ke subdit evaluasi, tidak dikasih pekerjaan kembali, di-nonjob-kan," keluh Gayus saat bersaksi untuk Maruli Manurung di PN Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Selasa (14/12/2010).
Gayus kemudian mengungkapkan kekecewaannya kepada mantan atasannya tersebut lebih jauh. Karena sudah kehilangan kesabaran terus dipojokkan posisinya, Gayus kemudian mencari-cari kasus untuk menyeret Maruli dan Bambang Heru ke meja hijau.
"Di BAP, saya dan Pak Humala dijanjikan tidak jadi tersangka (untuk kasus lain). Tapi kenapa menjadi tersangka. Saya diarahkan menjadi tersangka. Karena saya marah dan kebetulan sedang emosi karena dimutasi dan tidak diluluskan kenaikan pangkat, saya mencari kasus yang kira-kira menyangkut Pak Maruli dan Bambang Heru," imbuh Gayus.
Namun, Gayus tidak pernah menyangka akibat emosi sesaat tersebut, kasus PT SAT berekor panjang. Sejumlah nama menjadi terseret kasus ini dan melebar ke jejaring mafia pajak.
"Saya sangat menyesal setelah kesini efeknya sangat besar. Itu karangan saya. Saya sudah menyampaikan permintaan maaf ke Pak Maruli dari awal sidang Pak Maruli," tegas Gayus didepan majelis hakim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar