Bandung - Hujan deras yang mengguyur kawasan Bandung Raya selama beberapa hari terakhir, membuat sejumlah ruas jalan di Kabupaten Bandung tergenang banjir. Jalan yang menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung pun tidak bisa dilalui kendaraan.
Jalan tersebut di antaranya Jalan Raya Banjaran, Jalan Anggadireja (Baleendah), serta Jalan Dayeuhkolot. Di tiga jalan tersebut, ketinggian banjir rata-rata lebih dari 50 centimeter. Bahkan ada sebagian yang mencapai 1 meter. Otomatis, kendaraan bermotor pun tidak bisa melintas.
Di Jalan Raya Banjaran misalnya, jalan tersebut tergenang air dengan ketinggian mencapai 1 meter. Ketinggian banjir relatif meningkat dibanding hari-hari sebelumnya di mana paling tinggi hanya mencapai 50 centimeter.
Menurut Pepen (38), warga Kampung Jambatan RT 03 RW 09 Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah, banjir besar di kawasan Baleendah dan sekitarnya sudah terjadi sejak Sabtu (4/12/2010) dengan ketinggian rata-rata di jalan sekitar 50 centimeter.
"Banjirnya dari sabtu. Kalau yang sekarang memang lebih tinggi. Air mulai bertambah sekitar pukul 24.00 WIB," ujar Pepen kepada detikbandung, di Jalan Raya Banjaran, Kamis (9/12/2010).
Sementara di rumahnya, banjir mencapai 2,5 meter dan merendam sebagian rumahnya. Namun, Pepen dan keluarga memilih tetap bertahan di rumahnya dengan alasan lebih nyaman di sana ketimbang ngungsi.
"Sekeluarga ada 15 orang. Semuanya bertahan di lantai dua," jelasnya.
Sementara menurut Ngadiran (56), warga Kampung Mulyasari RT 06 RW 19 Kelurahan Baleendah Kecamatan Baleendah, banjir juga terjadi di sekitar rumahnya. Ia dan tujuh anggota keluarganya terpaksa tinggal di pinggir Jalan Raya Banjaran untuk sementara karena rumahnya terendam sekitar 1 meter.
"Di rumah banjir 1 meter dari semalam. Banjirnya memang dari hari kamis kemarin, cuma paling tinggi 20 centimeter. Sekarang mah gede banjirnya," katanya.
Pantauan detikbandung, banjir tidak hanya terjadi di jalan raya, pemukiman warga pun banyak yang terendam. Sementara sebagai alat transportasi, warga ada yang menggunakan perahu kayu serta ban yang diatasnya dipasangi kayu. Sejumlah pertokoan yang terkena banjir pun mayoritas menutup usahanya untuk sementara.
Jalan tersebut di antaranya Jalan Raya Banjaran, Jalan Anggadireja (Baleendah), serta Jalan Dayeuhkolot. Di tiga jalan tersebut, ketinggian banjir rata-rata lebih dari 50 centimeter. Bahkan ada sebagian yang mencapai 1 meter. Otomatis, kendaraan bermotor pun tidak bisa melintas.
Di Jalan Raya Banjaran misalnya, jalan tersebut tergenang air dengan ketinggian mencapai 1 meter. Ketinggian banjir relatif meningkat dibanding hari-hari sebelumnya di mana paling tinggi hanya mencapai 50 centimeter.
Menurut Pepen (38), warga Kampung Jambatan RT 03 RW 09 Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah, banjir besar di kawasan Baleendah dan sekitarnya sudah terjadi sejak Sabtu (4/12/2010) dengan ketinggian rata-rata di jalan sekitar 50 centimeter.
"Banjirnya dari sabtu. Kalau yang sekarang memang lebih tinggi. Air mulai bertambah sekitar pukul 24.00 WIB," ujar Pepen kepada detikbandung, di Jalan Raya Banjaran, Kamis (9/12/2010).
Sementara di rumahnya, banjir mencapai 2,5 meter dan merendam sebagian rumahnya. Namun, Pepen dan keluarga memilih tetap bertahan di rumahnya dengan alasan lebih nyaman di sana ketimbang ngungsi.
"Sekeluarga ada 15 orang. Semuanya bertahan di lantai dua," jelasnya.
Sementara menurut Ngadiran (56), warga Kampung Mulyasari RT 06 RW 19 Kelurahan Baleendah Kecamatan Baleendah, banjir juga terjadi di sekitar rumahnya. Ia dan tujuh anggota keluarganya terpaksa tinggal di pinggir Jalan Raya Banjaran untuk sementara karena rumahnya terendam sekitar 1 meter.
"Di rumah banjir 1 meter dari semalam. Banjirnya memang dari hari kamis kemarin, cuma paling tinggi 20 centimeter. Sekarang mah gede banjirnya," katanya.
Pantauan detikbandung, banjir tidak hanya terjadi di jalan raya, pemukiman warga pun banyak yang terendam. Sementara sebagai alat transportasi, warga ada yang menggunakan perahu kayu serta ban yang diatasnya dipasangi kayu. Sejumlah pertokoan yang terkena banjir pun mayoritas menutup usahanya untuk sementara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar