Rabu, 08 Desember 2010

Jalur Magelang-Yogya yang Tertutup Lahar Dingin Kembali Normal

Jakarta - Timbunan material akibat banjir lahar dingin di Desa Jumoyo,Magelang, sempat membuat akses jalur Magelang-Yogya ditutup. Kamis (9/12/2010) dinihari, setelah aliran lahar berhenti, timbunan material langsung dikeruk dan jalan kembali dibuka.

Pantauan detikcom, aliran banjir lahar tidak lagi mengalir sejak Rabu (8/12) malam. Alhasil jalan yang ditutup sejak pukul 16.00 WIB, kembali dibuka pada pagi ini sekitar pukul 06.00 WIB. Sebelumnya sejak pukul 03.00 WIB, petugas sudah terlebih dulu bergotong royong untuk mengeruk endapan material dengan menggunakan alat berat.

Meskipun sudah dikeruk, tetap saja di tepi jalan masih terlihat sisa-sisa endapan lahar. Kondisi ini mengakibatkan arus lalu lintas menjadi padat merayap. Kendaraan terlihat memperlambat laju motor dan mobil mereka.  

Kondisi yang mulai kondusif ini langsung dimanfaatkan penambang pasir. Tak hanya itu, warga yang meninggalkan rumahnya karena harus mengungsi tampak mulai membersihkan rumahnya yang ditimbuni lahar dingin setinggi kebih kurang 3 meter.

"Ada sebanyak 17 rumah, 34 kios di pasar Jumoyo yang terendam," ujar Kepala Desa Jumoyo, Sungkono, kepada detikcom.

Sungkono juga menjelaskan, saat ini warganya yang berjumlah lebih kurang 7.823 jiwa sudah mengungsi ke balai desa Jumoyo. Mereka cukup aman di balai desa tersebut.

Pada Rabu sekitar pukul 18.30 WIB, timbunan material lahar dingin yang membanjiri jembatan Jumoyo, Magelang, mencapai ketinggian 1 meter. Otomatis akses lalu lintas dari Magelang menuju Yogkarta dan arah sebaliknya tertutup sama sekali. Timbunan material ini merupakan dampak banjir lahar dingin Merapi pada pukul 17.30 WIB yang merupakan terbesar dari enam banjir sebelumnya yang terjadi sepanjang hari Rabu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar